Dari persimpangan jalan yang aku lewati, tepatnya di Koetaradja, pandanganku tak henti-henti bak digoda oleh Nawang Wulan dalam legenda 'Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari'. Bagaimana tidak, sepanjang sudut kota yang ku susuri ini hampir tidak satu simpangpun dipadati oleh foto-foto mereka yang sedang berikhtiar dalam doa untuk mendaftarkan pekerjaan baru. Diantara foto-foto tersebut, ada juga hanya untuk memperpanjang kontrak (masa) kerjanya untuk lima tahun kedepan. Fashion fotonya terlihat sangat luar biasa gagahnya, wajahnya bersih dan bersinar bak wajah artis film korea. Walaupun wajah sebenarnya bak bulan purnama yang menyinari bumi dimalam hari.
Tak usah tanya berapa usia mereka dan apa jenis kelamin mereka. karena semua hal itu sangat tidak penting untuk ....
Read More>>>
Pelayan Rakyat... Rakyat juga jadi Pelayan.. Pelayan berasal dari Rakyat.. Rakyat butuh pelayan.. Sama - sama membutuhkan..jadilah rakyat yg bisa melayani dan pelayan utk yg dilayani.. Rakyat iya rakyat.. Yg di butuh kan hanya rakyat yg tahu.. Kebutuhan pelayan juga hanya pelayan yg tahu.. Kalau mau tahu maka cari tahu.. Oh ya.. Harus tahu spy rakyat tidak di bohongi.. Jangan bohon krn bohong di larang oleh semua ajaran agama.. Mari kita jujur.. Kalau rakyat ya iya rakyat.. Kalau pelayan bilang pelayan.. Kalau mau yg pelayan.. Daftar kan diri.. Setelah lulus ikut training penguatan kerja pelayan.. Maka layani rakyat sesuai dg kebutuhan.. Hehehe.. Aku rakyat dan kadang kala juga jadi pelayan.. Selamat jadi pelayan
ReplyDeleteHahahaha.......
DeleteMenyo pegot training, kah ju fasilitator jih.
Hddjdkdlsj
ReplyDeleteWah... Si Mbak ini kebanyakan main poker.
ReplyDeleteSemoga tidak lupa dengan main yang lainnya..