Serambi Paper, Jum'at, 13 Mei 2016 |
Tidak usah ditanyakan lagi, bagaimana pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam tenaga kelistrikan di Aceh. Beribu makian, hujatan dan bahkan nama-nama fauna dari kebun binatangpun sering kita dengar untuk menggambarkan rasa kecewa pelanggan terhadap PLN. Meskipun dari satu sisi makian itu tidak pantas untuk dinobatkan kepada PLN, namun bila kita kaitkan dengan teori kepatutan dalam sosial kemasyarakatan, makian tersebut tidak seberapa dengan kerugian yang diderita oleh pelanggan, yang dalam hal ini masyarakat. Yang terkadang, akibat kedap-kedip arus PLN bak lampu discotik ini kerap membuat alat-alat elektronik milik masyarakat rusak dan bahkan hangus.
Padahal setiap bulan kita bayar, setiap bunyi titit,, tit,, titit,,tit (alarm token habis) pun kita sudah siap-siap mempersiapkan uang untuk isi ....
Read More>>>
Di bawah ini!